Dukung Transformasi BPR/S dengan Peningkatan Tata Kelola & Manajemen Risiko
Rabu, 22 Mei 2024
Semarang, perbarindodpdjateng.or.id | Dilaksanakan kegiatan Talkshow dengan mengambil tema "Peningkatan Tata Kelola dan Manajemen Risiko untuk mendukung Transformasi BPR/S se Jawa Tengah dan DIY". Bertempat di Semarang pada Rabu, 22 Mei 2024 dihadiri oleh lebih dari 130 orang secara tatap muka, dan 500 orang secara daring, Kegiatan ini merupakan bentuk upaya untuk meningkatkan kinerja BPR/S di Jateng dan DIY yang dilakukan oleh Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah menyikapi proses yang cukup panjang terhadap salah satu BPR yang ada di Jawa Tengah yang akhirnya dilakukan Cabut Izin Usaha (CIU).
Sumarjono, Kepala Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah menyampaikan arahan dalam sambutannya terkait peluang yang semakin terbuka bagi BPR/BPRS berdasarkan Undang-Undang P2SK dan juga menegaskan Kembali mengenai Peta Jalan Pengembangan dan Perkuatan Industri BPR dan BPRS 2024-2027 yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada 20 Mei 2024.
Peta Jalan tersebut mencakup 4 pilar meliputi Perkuatan Struktur dan Daya Saing, Akselerasi Perkuatan Digitalisasi BPR dan BPRS, Perkuatan Peran BPR dan BPRS Terhadap peningkatan perekonomian di Wilayahnya dan Penguatan Peraturan, Perizinan dan Pengawasan.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Violette Ruppanner, Kepala Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan - Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO) yang dalam sambutannya menyambut baik kerjasama yang telah dijalin antara International Labour Organization (ILO) melalui program Promise 2 Impact dan dalam kesempatan ini juga meresmikan dukungan kepada 2 BPR di Jawa Tengah yakni BPR Nusamba Cepiring Kendal dan BPR Artha Huda Pati terkait dengan penguatan kapasitas Teknologi Digital pada masing-masing BPR.
Kegiatan dilanjutkan dengan Talk show dengan narasumber Dyah Kristina Puguh dari Kantor OJK Provinsi Jawa Tengah, Dani Surya Sinaga dari Departemen Pengendalian Kualitas Pengawasan Perbankan OJK, Virza Ilham Zaini dari German Sparkassenstiftung for International Cooperation Indonesia and the Philippines dan Djauhari Sitorus dari ILO.
Salah satu tantangan dalam operasional BPR/BPRS adalah dalam sisi tata Kelola dan penerapan manajemen resiko yang masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, OJK Provinsi Jawa Tengah menggandeng German Sparkassenstiftung for International Cooperation Indonesia and the Philippines rencananya akan melaksanakan pelatihan bagi 75 staf BPR/BPRS anggota Perbarindo di Jawa Tengah dan DIY dimana dalam pelatihan tersebut akan dipelajari beberapa alat sederhana yang dapat dipergunakan oleh masing-masing BPR untuk menilai, melaksanakan dan memantau pelaksanaan manajemen resiko pada BPR masing-masing.
Selain itu, paska pelaksanaan pelatihan yang direncanakan akan dilaksanakan dalam 3 gelombang, pihak OJK dan Jerman Sparkassenstiftung akan memantau perkembangan pelaksanaan di masing- masing BPR peserta dan akan mengundang Kembali peserta pelatihan setidaknya 3 bulan kemudian untuk mengetahui perkembangan dan tantangan pelaksanaanya, sekaligus menyusun katalog resiko yang diharapkan bisa tersusun di akhir tahun 2024.
Dadi Sumarsana, Ketua DPD Perbarindo Jawa Tengah dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa DPD Perbarindo Jawa Tengah berkomitmen terkait upaya perkuatan pelaksanaan manajemen resiko anggota DPD Perbarindo Jawa Tengah, karena melihat bahwa untuk dapat semakin bersaing dan memberikan jaminan kepada Masyarakat dan memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh otoritas, BPR harus mau terus berinvestasi dan bersedia terus belajar meningkatkan kemampuan karyawannya agar dapat meningkatkan kinerja dan daya.
Dadi mengajak dan menghimbau agar SDM BPR-BPRS dipastikan memenuhi Sertifikasi Kompentensi baik Kepala Bagian, Kepala Bidang sederajat, Tingkat Superviser dan Seluruh Pelaksana agar bersertifikasi standar yang diterbitkan BNSP dan kami pastikan dengan SDM yang terstandarisasi, BPR-BPRS akan bisa semakin berkembang dan kuat.
Dadi juga mengucapkan terima kasih atas dukungan German Sparkassentiftung atas dukungan yang berkelanjutan untuk menguatkan kompetensi SDM BPR. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ILO atas dukungan IT Bagi BPR. Sehingga dengan demikian BPR-BPRS dari waktu ke waktu semakin menempat di hati rakyat dan mampu bersaing.
Lanjut Dadi, “Ucapan selamat kepada BPR Nusamba Cepiring dan BPR Artha Huda Abadi yang mendapatkan support tentang IT dari ILO dan tentunya apresiasi serta ucapan terima kasih kepada Bp Sumarjono Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah yang menginisiasi sehingga kegiatan ini dapatterlaksana”. (ds-hpw)